Bimbingan Konseling
Minggu, 08 November 2015
Kamis, 05 November 2015
Pengaruh Layanan Penempatan dan Penyaluran Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas XI MAS YASPI LABUHAN DELI MEDAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Layanan Penempatan dan
Penyaluran merupakan layanan bimbingan konseling yang memungkinkan peserta
didik atau klien memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat. Berbagai hal
yang menyebabkan potensi, bakat, dan minat yang tidak tersalurkan secara tepat
akan mengakibatkan siswa yang bersangkutan tidak dapat berkembang secara
optimal.
Melalui layanan penempatan dan
penyaluran ini diharapkan siswa dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan mereka
yang pada akhirnya dapat menetapkan pilihan yang tepat, baik dalam memilih
jurusan, kelompok belajar, pekerjaan, atau karier serta ekstrakurikuler,
program latihan dan pendidikan yang lebih tinggi sesuai dengan kondisi fisik
dan psikisnya.
Menurut Prayitno dan Erman
Amti (2008: 144) “hakikat manusia sebagai makhluk paling indah dan paling
tinggi derajatnya mendorong manusia untuk terus maju dan berkembang tanpa henti
dari zaman ke zaman”. Keberadaan manusia dengan predikat paling indah dan
derajat paling tinggi itu tidak selamanya membawa manusia menjalani
kehidupannya dengan kesenangan dan kebahagiaan. Karena manusia sudah dikarunia
derajat yan paling tinggi itu, maka kesenangan dan malapetaka berada ditangan
manusia itu sendiri. Manusia itulah yang menentukan nasibnya sendiri, hidup
dengan kesenangan atau dengan mala petaka.
Dalam hubungan inilah
bimbingan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pendidikan, yaitu
membantu setiap pribadi anak didik agar berkembang secara optimal. Dengan
demikian, maka hasil pendidikan sesungguhnya akan tercermin pada pribadi anak
didik yang berkembang baik secara akademik, psikologis, maupun sosial. Hal ini
terlebih dahulu harus didukung oleh adanya minat dari dalam diri peserta didik
itu sendiri.
Penempatan peserta didik
disekolah dalam konteks pembagian jurusan haruslah sangat diperhatikan,
disebabkan ketidak sesuaian penempatan dapat mempengaruhi minat belajar peserta
didik itu sendiri. Peserta didik akan mengalami kebingungan tatkala memasuki
jurusan yang sebenarnya ia sendiri tidak tertarik dan merasa jurusan itu
bukanlah tempat yang sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya.
Dari alasan itulah layanan
penempatan dan penyaluran diberikan kepada peserta didik dengan tujuan mereka
mendapatkan tempat yang sesuai dengan minat mereka untuk mengembangkan diri
mereka secara maksimal.
Disekolah MAS Yaspi Labuhan
Deli kelas XI layanan penempatan dan penyaluran sangat penting dimana layanan
tersebut dilakukan dengan prosedur yang baik dan akan menghantarkan peserta
didik untuk penjurusan yang tepat, yang hal tersebut dapat berpengaruh pada
minat belajar peserta didik.
Pakar bimbingan lain
menungkapkan bahwa bimbingan adalah salah satu proses permberian bantuan yang
dilakukan secara berkesinambungan dan sistematis dari pembimbing kepada yang
dibimbing agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri dan perwujudan diri,
dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan
lingkungannya. Sedangkan konseling adalah merupakan bagian dari bimbingan.
Konseling dapat diartikan sebagai proses pemberian bantuan yang dilakukan
melalui wawancara konseling oleh para ahli (konselor) kepada individu (klien)
yang sedang mengalami suatu masalah yang bermuara pada teratasinya masalah yang
dihadapi oleh klien.
Bimbingan konseling merupakan
bagian integral dari program pendidikan disekolah. Salah satu bidang bidang
layanan konseling yaitu layanan penempatan dan penyaluran yaitu layanan yang
membatu siswa didik memperoleh
penempatan dan penyaluran yang tepat didalam kelas, kelompok belajar,
jurusan/program studi, program latihan, magang, dan kegiatan ekstra kurikuler.
Bimbingan konseling juga
mempunyai peran sebagai pelengkap bagi semua segi pendidikan. Bimbingan
konseling membantu agar proses pendidikan berjalan dengan efisien, dalam arti
cepat, dan mudah efektif.
Menurut Dewa Ketut layanan
penempatan dan penyaluran adalah layanan bimbingan konseling yang memungkinkan
peserta didik ( klien atau konseling) memperoleh penempatan yang tepat sesuai
dengan potensi, bakat, dan minat serta kondisi pribadinya. Oleh karena itu dengan pendekatan layanan penempatan dan
penyaluran diharapkan kesulitan siswa dalam proses belajar dapat diatasi. Maka
lembaga bimbingan konseling menerapkan strategi layanan penempatan dan
penyaluran sebagaimana menjadi karekteristik penerapan layanan penempatan dan
penyaluran disalah satu lembaga menengah atas yang menjadi penelitian penulis,
yaitu MAS Yaspi Labuhan Deli.
Kebanyakan keinginan siswa
bertentangan dengan kemauan orang tua akibatnya berdampak pada siswa tersebut,
nilai raport tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh siswa dan orang tua
siswa. Oleh sebab itu dengan adanya layanan penempatan dan penyaluran membantu
siswa agar tidak salah memilih jurusan yang memang sesuai dengan minat siswa
itu sendiri, sehingga kemampuan dan potensi yang dimiliki dapat tersalurkan
dengan baik, dan tepat.
Sehingga untuk mengatasi hal
tersebut secara optimal, di MAS Yaspi Labuhan Deli akan diadakan program
layanan penempatan dan penyaluran. Hal ini sejalan dengan argumen Suharsimi
Arikunto bahwa melalui layanan penempatan dan penyaluran ini siswa diharapkan
mampu untuk memahami dirinya, tingkat kemampuannya serta minat bakatnya.
Hakekat layanan penempatan dan
penyaluran ini pada kurikulum MAS Yaspi Labuhan Deli memberi tekanan utama pada
minat belajar siswa agar menapatkan hasil belajar yang optimal dan peserta
didik dapat secara maksimal menyalurkan minat dan potensi yang mereka miliki.
Berdasarkan latar belakang
tersebut, maka menjadi suatu hal yang logis apabila layanan penempatan dan
penyaluran diterapkan di MAS Yaspi Labuhan Deli diorientasikan untuk
menuntaskan kesulitan siswa dalam pemilihan jurusan, sehingga dengan kerangka
impementasi aplikatif tersebut dapat memberikan alternatif positif bagi siswa
untuk meningkatkan minat belajar siswa.
Dengan demikian, merupakan
suatu alasan yang sangat mendasar apabila penulis membahas permasalahan
tersebut dalam proposal yang berjudul : “ Pengaruh Laynanan Penempatan dan
Penyaluran tehadap Minat Belajar Siswa kelas XI MAS Yaspi Labuhan Deli Tahun
Pembelajaran 2013-2014.
B.
Identifikasi Masalah
Masalah yang dapat
diidentifikasi berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan
sebelumnya, antara lain adalah :
1. Kurangnya kemampuan konselor dalam
melaksanakan layanan penempatan dan penyaluran
2. Masih banyak siswa yang tidak memiliki
minat belajar
3. Kurang diadakannya praktik layanan
penempatan dan penyaluran di sekolah.
4. Keinginana siswa bertentangan dengan orang
tua
5. Ketidak sesuaian jurusan dengan minat
siswa.
C. Batasan Masalah
Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada
layanan penempatan dan penyaluran dan minat belajar pada siswa kelas XI MAS
Yaspi Labuhan Deli.
D. Rumusan masalah
1. Bagaimana pelaksanaan layanan penempatan
dan penyaluran yang ditetapkan pada siswa kelas XI MAS Yaspi Labuhan Deli Tahun
Pembelajaran 2013-2014?
2. Bagaimana minat belajar siswa kelas XI MAS
Yaspi Labuhan Deli Tahun Pembelajaran 2013-2014?
3. Apakah ada pengaruh layanan penempatan dan
penyaluran terhadap minat belajar siswa kelas XI MAS Yaspi Labuhan Deli Tahun
Pembelajaran 2013-2014.
E. Tujuan Penelitian
Penelitian
ini memiliki tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui penerapan layanan
penempatan dan penyaluran dikelas XI MAS Yaspi Labuhan Deli Tahun Pembelajaran
2013-2014.
2. Untuk mengetahui minat belajar siswa kelas
XI MAS Yaspi Labuhan Deli Tahun Pembelajaran 2013-2014.
3. Untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh
layanan penempatan dan penyaluran terhadap minat belajar siswa kelas XI MAS
Yaspi Labuhan Deli Tahun Pembelajaran 2013-2014.
F. Manfaat Penelitian
1. manfaat teoritis
Dengan
adanya penelitian ini, akan menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang
layanan penempatan dan penyaluran dalam meningkatkan minat belajar siswa.
2. Manfaat
prkatis
·
Dalam
memberikan motivasi bagi seluruh pihak yang terkait.
·
Dapat
memberikan manfaat dan informasi bagi konselor maupun kepada semua pihak yang
berminat dan aktif dalam pendidikan. Informasi tersebut dapat digunakan sebagai
bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan dalam prakterk bimbingan dan
konseling khususnya di bidang layanan penemptan dan penyaluran.
- Minat Belajar
- Pengertian Minat Belajar
Minat merupakan satu aspek
psikis yang mendorong manusia untuk mencapai tujuan, karena minat menunjukkan
kecenderungan perhatian pada satu objek apabila objek tersebut memberikan
kesenangan pada dirinya.
Menurut Salahudin (2003: 45),
minat adalah “Perhatian yang mengandung unsur-unsur perasaan”. Dengan demikian,
jelaslah bahwa minat adalah bentuk dari perhatian seseorang.
Menurut Soemanto (2002: 75),
minat adalah “Sebagai kekuatan pendorong yang menyebabkan individu memberikan
perhatian kepada seseorang, sesuatu atau kepada aktivitas tertentu”. Ini
menunjukkan bahwa minat dikategorikan sebagai kekuatan yang bisa membuat
seseorang untuk memilih suatu aktivitas yang menarik perhatiannya.
Menurut Walgito (2004: 18)
menyatakan bahwa minat yaitu “Sesuatu keadaan di mana seseorang mempunyai
perhatian terhadap sesuatu dan disertai dengan keinginan untuk mengetahui dan
mempelajari maupun membutuhkan lebih lanjut”. Minat adalah sebuah hasrat yang
dimiliki oleh seseorang ketika dia menginginkan sesuatu.
Dan beberap pengertian
tersebut diatas, disini penulis dapat menyimpulkan bahwa minat adalah merupakan
perasaan senang dan tertarik pada suatu obyek, dan kesenangan itu lalu
cenderung untuk memperhatikan dan akhirnya aktif berkecimpung dalam obyek
tersebut. Seseorang yang berminat terhadap sesuatru aktivitas akan
memperhatikannya secara konsisten dengan rasa senang.
B.
Kerangka Konseptual
Berbagai hal yang menyebabkan
potensi, bakat dan minat yang tidak tersalurkan secara tepat akan mengakibatkan
siswa yang bersangkutan tidak dapat berkembang secara optimal.
Malalui layanan penempatan dan
penyaluran ini diharapkan siswa dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan mereka
yang pada akhirnya dapat menetapkan pilihan yang tepat, baik dalam memilih
jurusan, kelompok belajar, pekerjaan atau karir, kegiatan ekstra kurikuler,
program latihan dan pendidikan yang lebih tinggi sesuai dengan kondisi fisik
dan psikisnya.
Sehingga minat siswa tersebut
dapat tersalurkan dan berkembang sesuai dengan keinginan siswa itu sendiri.
Minat merupakan suatu keadaan jiwa yang memiliki kecendurangan dan pada yang
menimbulkan dorongan rasa tertarik serta memperlihatkan secara terarah pada
suatu objek kegiatan yang dianggap penting karena dapat menyengankan dan
memberkan kepuasan di dalam diri seseorang.
C.
Hipotesis
Berdasarkan uraian teoritis
diatas, maka hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.
H-a :
Adanya pengaruh layanan penempatan dan penyaluran terhadap minat belajar siswa
kelas XI di MAS YASPI Labuhan Deli Tahun Pembelajaran 2013-2014
2.
H-o : Tidak adanya pengaruh layanan penempatan
dan penyaluran terhadap minat belajar siswa kelas XI di MAS YASPI Labuhan Deli
Tahun Pembelajaran 2013-2014.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.
Lokasi dan Waktu Penelitan
1.
Lokasi Penelitian
Adapun lokasi penelitian yang
diteliti oleh peneliti adalah MAS YASPI Labuhan Deli. Adapun yang menjadi
pertimbangan peneliti memilih lokasi ini adalah:
a. Lokasi tersebut belum pernah dilakukan
penelitan pada masalah yang sama
b. Lokasi yang tidak jauh dari tempata
tinggal peneliti.
2.
Waktu Penelitian
Waktu yang digunakan peneliti
dalam menyelesaikan penelitian ini adalah pada bulan Februari 2014 sampai
dengan juni 2014.
Tabel 3.1
Tabel Waktu Penelitian
No
|
Jenis Kegiata
|
Bulan / Minggu
|
||||||||||||||||||||
Februari
|
Maret
|
April
|
MeI
|
Juni
|
||||||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
|||
1
|
Penulisa
Proposal
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|||||||
2
|
Bimbingan
Penulisan Proposal
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|||||
3
|
Seminar
Proposal
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Perbaikan
Proposal
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
Penarikan sampel yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah total sampling yang dimana seluruh siswa
kelas XI sebanyak 54 Orang.
C. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel,
variabel pertama sebagaai variabel bebas yaitu Layanan Penempatan dan
Penyaluran. Variabel bebas disebut variabel X, yakni variabel yang diteliti
pengaruhnya. Variabel kudua sebagai variabel terikat, yaitu minat belajar
siswa. Variabel terikat disebut variabel Y, yakni variabel yang terpengaruh.
1. Variabel Bebas (X) : Layanan Penempatan dan Penyaluran
Indikator :
Penempatan Jusan
Pemberian Layanan Penempatan dan Penyaluran
Penempatan Ekstrakurikuler
2. Variabel Terikat : Minat Belajar
Indikator :
Rajin dalam Belajar
Tekun dalam Belajar
Disiplin dalam Belajar
Rapi dalam Mengerjakan Tugas
- Definisi Operasional
Untuk
menghindari kesalahan dan mengarahkan penelitian ini untuk mencapai tujuannya
maka dapat dilihat penjelasan mengenai definisi operasional sebagai berikut :
1.
Layanan
Penempatan dan Penyaluran adalah usaha yang dapat membantu peserta didik
merencanakan masa depannya serta memberikan penempatan dan penyaluran yang
tepat sesuai dengan potensi, minat, bakat, dan kondisi dirinya sendiri sehingga
siswa mampu berkembang bebas dan bijaksana dalam mengambil keputusan dan
pilihan karirnya.
2.
Minat
adalah merupakan perasaan senang dan tertarik pada suatu obyek, dan kesenangan
itu lalu cenderung untuk memperhatikan dan akhirnya aktif berkecimpung dalam
obyek tersebut. Seseorang yang berminat terhadap sesuatru aktivitas akan
memperhatikannya secara konsisten dengan rasa senang.
- Instrumen Penelitian
Untuk
memperoleh data dalam penelitian ini digunakan alat pengumpulan data yaitu
angket. Angket diberikan kepada siswa untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap
layanan penempatan dan penyaluran dan minat belajar yang terdiri dari
masing-masing 15 pertanyaan.
Bentuk
angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket skala likert. Angket
skala likert ini menggunkana lima alternatif jawaban dalam bentuk skor, yaitu :
§ Sangat setuju (SS) : Skor 5
§ Setuju (S) :
Skor 4
§ Kurang Setuju (KS) : Skor 3
§ Tidak Setuju (TS) : Skor 2
§ Sangat tidak setuju (STS) : Skor 1
Variabel
|
Indikator
|
Layanan Penempatan dan Penyaluran
|
Ketidak sesuaian jurusan dengan potensi siswa
Pemberian layanan yang kurang optimal
Penempatan Ekstrakurikuler
|
Minat Belajar
|
Kemauan Belajar
Rajin dalam Belajar
Tekun dalam Belajar
Disiplin dalam belajar
Rapi dalam mengerjakan tugas
|
Dalam penelitian ini sebelum
penggunaan istrumen, peneliti akan lebih dahulu melakukan uji coba untuk
mendapatkan instrumen yang sahih dan handal ( valid dan riliabel).
Validitas adalah suatu ukuran
yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan (
Arikunto, 2006: 168)
Reliabilitas adalah instrumen
yang dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen sudah baik. (Arikunto, 2006: 178).
Langganan:
Postingan (Atom)